Prosedur pengiriman menggunakan kargo

Di era modern saat ini, telah tersedia berbagai jasa pengiriman barang yang dapat mengirimkan barang dengan aman dan dalam kurun waktu yang relatif lebih singkat. Adanya perkembangan teknologi yang semakin pesat juga menyebabkan semakin banyaknya kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi. Salah satunya ialah pada bidang pengiriman barang skala besar atau cargo.

Prosedur Pengiriman Cargo menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan dan diketahui oleh konsumen. Hal ini tentu sangat penting karena konsumen dapat mengetahui cara yang benar dan tepat dalam melakukan proses pengiriman barang sehingga dapat menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Booking Shipment

Sebelum melakukan perjanjian pengiriman, pengirim barang harus melengkapi data-data seperti foto copy KTP, NPWP, serta SPPKP. Hal ini berfungsi untuk mempermudah proses komunikasi jika terdapat beberapa hal yang diperlukan dengan cepat pada saat pengiriman. Selain itu, pengirim haru menjelaskan secara terperinci jenis barang serta berat muatan barang yang akan dikirim. Hal ini bertujuan untuk menentukan container empty yang sesuai dengan barang yang akan dikirim.

Penerimaan Serta Pemeriksaan Container Empty

Container empty yang digunakan harus sesuai dengan jenis barang yang akan dikirim. Penyedia jasa pengiriman barang akan memiliki container empty untuk pengirim, dan selanjutnya pengirim berhak untuk memeriksa apakan container tersebut layak untuk digunakan untuk mengirim barangnya.

Shipper berhak menolak container yang diberikan jika dianggap kurang layak atau tidak sesuai dengan kondisi kargo. Untuk penggantian container yang sesuai tidak dipungut biaya. Namun bila container yang sudah disetujui/diterima oleh pihak pengirim barang dikembalikan, atau ditukar dengan container lain, maka pengembalian container dikenakan biaya lift on dan lift off empty.

Setelah pihak pengirim barang menyetujui, maka container dianggap dalam keadaan laik dan hasil pemeriksaan kondisi container ini dituangkan ke dalam EIR (Equipment Interchange Receipt) pengambilan container empty sebagai dokumen bukti serah terima container empty.

Segala kerusakan container yang terjadi & tidak tercatat di EIR pengambilan container empty menjadi tanggung jawab customer.

Menentukan Berat Maksimum Isi Container yang Akan Digunakan

Prosedur pengiriman barang selanjutnya ialah menentukan berat maksimal isi container. Sebelum melalukan pengiriman, penyedia jasa pengiriman barang akan menjelaskan berat maksimum container yang akan digunakan untuk pengiriman.

Ketentuan Untuk Barang-barang yang Mudah Rusak

Pengiriman barang yang mudah rusak seperti misalnya buah-buahan, sayuran, telur, dan lain sebagainya yang telah distuffing dalam general purpose container, bukan merupakan tanggung jawab penyedia jasa apabila terjadi kerusakan akibat keterlanbatan kapal Barang yang memiliki potensi kondensasi hendaknya tidak diletakkan di dalam container dengan keadaan penuh. Usahakan barang tidak mencapai atap container, sehingga terdapat ventilasi pada saat pengiriman.

Ketentuan Untuk Pengiriman Benda Cair Dalam Tanki

Pengiriman benda cair yang terdapat dalam tanki ini harus di las dengan container yang akan digunakan. Hal ini berfungsi untuk menjamin keamanan barang pada saat proses pengiriman. Pengiriman barangyang dilakukan sesuai prosedur yang tlah ditetapkan dapat menjamin keselamatan barang, serta mencegah terjadinya kerusakan barang saat proses pengiriman.

Bagikan artikel ke social media

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *